Kami hari ini akan patahkan jejak,
Mengantarkanmu kembali pulang ke rumah itu,
Rumah sejati kita.
Jangan takut, kawan !
Dendam orang-orang bodoh itu tidak akan menggentarkan langkah,
Sebab kami tahu kehendak dan tindak,
Tentang apa yang hendak dituju.
Satu jatuh, boleh saja !
Gantinya siap sedia.
Walau sekalipun harus di tempat tegakku;
Esok mengering segenang darah hitam,
Dalam sinar matahari.
Dengar kawan, keluh redup rumah yang terlalu lama kita tinggal,
Parah terkena siksa !
Dengar kawan, dengar gelepur sayap-sayap gagak yang begitu banyak,
Sudah merusak atapnya !
Percayalah, kami hari ini akan patahkan jejak,
Mengantarkanmu kembali pulang ke rumah itu,
Rumah sejati kita.
Berjanjilah, kawan !
Berjanjilah, bahwa itu rumah tercinta,
Kediaman kita,
Esok tidak akan lagi menunjukkan di atas tumpukan reruntuhan yang rapuh,
Dan hancur luluh,
Kerangka hitam berserpihan,
Tak tentu bentuk,
Berjanjilah, kawan !
Berjanjilah !
Bahwa itu rumah tercinta,
Kediaman kita,
Kau akan membersihkan,
Dan menjadinya lebih indah.
Nganjuk, 10 Juli 2025
Dienza Agoestha

Tidak ada komentar:
Posting Komentar